Jerapah dan Taksonomi
Jerapah adalah sejenis mamalia yang hidup
di savannah. Savannah adalah area padang
rumput yang luas seperti yang terdapat di Afrika, dimana hewan-hewan seperti jerapah
dan singa tinggal. Jerapah adalah jenis
hewan herbivora. Hewan ini seringkali ditemukan di Afrika.
Jerapah termasuk dalam kerabat yang sama
dengan rusa dan sapi meskipun digolongkan dalam suku (family) yang berbeda.
Jerapah adalah hewan tertinggi yang hidup di darat. Tinggi jerapah jantan dapat mencapai 4,8
sampai 5,5 meter dengan berat sekitar 1,360 kilogram. Jerapah betina sedikit
lebih pendek dan juga lebih ringan.
Dalam taksonomi, jerapah termasuk dalam
filum Chordata, kelas Mammalia, familia Girrafidae, ordo Artiodactyla,
genus Giraffa, dan spesies camelopardalis. Nama spesies diambil dari nama latin, karena
Jerapah dianggap sebagai bastar unta (camel)
dan macan tutul (leopard). Nama “jerapah” sendiri juga dipinjam dari
nama hewan ini dalam bahasa Arab, yaitu zirafah.
Jerapah
dalam taksonomi dapat dilihat dalam diagram berikut.
|
Filum
|
Chordata
|
|
Kelas
|
Mammalia
|
|
Ordo
|
Artiodactyla
|
|
Familia
|
Giraffidae
|
|
Genus
|
Giraffa
|
|
Spesies
|
camelopardalis
|
Beberapa
nama subspesies jerapah adalah sebagai berikut.
·
G.c
reticulata / Reticulated Giraffe (Jerapah Somalia)
Dapat
ditemukan di timur laut Kenya, Ethiopia, dan Somalia. Bercak jerapah ini berwarna coklat muda
kemerahan dikelilingi garis berwarna putih terang dan membentuk pola poligon
seperti jala-jala besar.
·
G.c
angolensis / Smoky Giraffe (Jerapah Angola)
Bercak
berukuran besar dan kecil, berlanjut hingga bawah lutut. Dapat ditemukan di Angola dan Zambia.
·
G.c
antiquorum (Jerapah Kordofan)
Bercak
berukuran kecil, terdapat pada kaki bagian sebelah dalam. Jerapah ini dapat ditemukan di Sudan bagian
barat dan barat daya.
·
G.c
tippelskirchi (Jerapah Masai / Jerapah Kilimanjaro)
Bentuk bercak seperti daun anggur, berwarna coklat
tua dengan pinggiran yang tidak rata, dikelilingi garis yang berwarna kekuningan. Dapat ditemukan di Kenya bagian tengah dan
selatan dan Tanzania.
·
G.c
camelopardalis (Jerapah Nubia)
Bercak
berbentuk hampir persegi empat, berwarna coklat terang di atas dasar berwarna
krem. Dapat ditemukan di Sudan bagian timur dan
timur laut Kongo.
·
G.c
giraffa (Jerapah Afrika Selatan)
Bercak berbentuk bulat
atau tutul-tutul, beberapa di antaranya membentuk pola seperti bintang. Jerapah Afrika Selatan dapat ditemukan di Afrika Selatan, Namibia, Botswana, Zimbabwe, dan Mozambik.
·
G.c thornicrofti (Jerapah Thornicroft /
Jerapah Rhodesia)
Bercak berbentuk bintang
atau daun, berlanjut sampai ke kaki bagian bawah. Hidup
di Zambia bagian timur.
·
G.c peralta (Jerapah Afrika Barat /
Jerapah Nigeria)
Jerapah Afrika Barat memiliki bercak
yang berwarna
merah kekuningan yang pucat. Habitat jerapah ini ada di
Chad.
·
G.c. rothschildi (Jerapah
Rothschild / Jerapah Baringo dan disebut juga Jerapah Uganda)
Bercak yang bisa sampai ke bagian bawah lutut berbentuk
persegi empat dengan gradiasi warna latar berwarna krem di
bagian pinggir. Jerapah ini hidup di Uganda dan Kenya bagian
tengah sampai timur.
Habitat
Jerapah
biasanya dapat ditemukan di savana, padang rumput dan hutan terbuka. Mereka
lebih memilih Acacia, Commiphora,
Combretum dan hutan Terminalia.
Jerapah Angola dapat ditemukan di lingkungan padang pasir. Jerapah suka berada
di antara ranting pohon, lebih memilih pohon Acacia, Commiphora dan Terminalia.
Pohon-pohon ini merupakan sumber penting kalsium dan protein untuk
mempertahankan tingkat pertumbuhan jerapah.
Anatomi, Reproduksi, dan Siklus Hidup
Kaki depan jerapah sedikit lebih panjang
dari kaki belakang, untuk menahan otot-otot pangkal leher. Jerapah
memiliki tanduk yang tidak panjang dan ditutupi kulit, untuk berkelahi dengan
saingannya. Lidah jerapah yang berwarna
hitam sekitar 45 cm, digunakan untuk memakan daun-daun. Katup pembuluh vena di leher dan pembuluh
darah jerapah yang elastis digunakan untuk mengimbangi naiknya tekanan darah mendadak
saat kepalanya diturunkan.
Jerapah
melakukan reproduksi dengan cara melahirkan.
Pada usia lima tahun, jerapah betina sudah bisa hamil. Proses tersebut berjalan selama 15
bulan. Setelah itu, biasanya satu atau
dua bayi jerapah akan lahir. Jerapah
tersebut dapat melahirkan lagi setelah 20 bulan. Induk jerapah melahirkan dengan posisi berdiri dan pada waktu
bayinya keluar, dijatuhkan ke tanah dari ketinggian 1,5 meter. Berat bayi jerapah dapat mencapai 75 kg dan
tinggi 180 cm. Bayi jerapah sudah dapat
berdiri 20 menit setelah lahir, dan dapat menyusui dalam waktu satu jam. Anak jerapah jantan disapih induknya saat berumur
15 bulan, sedangkan betina sedikit lebih lama. Jerapah dapat hidup sampai sekitar 25 tahun.
Bila
jerapah betina dari suatu kelompok akan melahirkan, semua anggota kelompok itu
akan pergi ke suatu tempat terpencil di wilayahnya. Betina itu selalu memakai
tempat yang sama untuk melahirkan hingga jangka waktu yang sangat panjang. Bayi
jerapah memiliki leher yang panjang dan rapuh, terhubung dengan seluruh
tubuh barunya yang beratnya sekitar 70 kilogram. Apabila kepalanya keluar dulu,
lehernya pasti retak ketika bagian tubuhnya yang lain jatuh di atas leher.
Kalau kepalanya keluar paling terakhir, lehernya pasti juga retak karena berat
badannya menarik kepalanya keluar dari induknya. Beberapa jam setelah lahir,
anak jerapah sudah bisa berjalan. Pada minggu-minggu awal, seekor anak jerapah
bisa tumbuh satu centimeter per hari. Anak tersebut akan tetap dipelihara
induknya di tempat itu sampai ia cukup besar untuk ikut beraktivitas ke daerah
lain dengan kelompoknya. Di tahun pertama, anak jerapah meminum air susu ibunya
yang kaya akan zat gizi. Seekor jerapah betina bisa melahirkan antara 6-12 ekor
anak seumur hidupnya.
Adaptasi
Jerapah
dapat mencapai makanannya yang berada di pohon yang tinggi karena lehernya yang
panjang. Lidahnya juga panjang untuk membantunya makan dan sekaligus kuat
meskipun ada banyak duri-duri yang tajam dan berbahaya. Jika muncul predator, jerapah akan menendang
predator tersebut dengan kakinya yang mempunyai kuku yang besar atau membuat
kelompok untuk mendapatkan perlindungan. Tendangan seekor jerapah dapat membuat
seekor singa cacat. Jerapah dapat beristirahat dengan posisi berdiri,
tetapi biasanya berbaring dengan kaki dilipat di bawah tubuhnya. Jerapah umumnya berlari dengan kecepatan 16
km/jam, tetapi jika sedang ketakutan jerapah dapat berlari mencapai 56 km/jam. Jerapah-jerapah
jantan muda menentukan siapa yang lebih berkuasa dengan adu leher, dimana dua
jerapah yang bersaing menyilangkan lehernya satu sama lain, lalu mendorong ke
arah sisi berlawanan.
Manfaat dan Pelestarian
Beberapa subspesies jerapah terancam punah
yaitu Jerapah Afrika Barat, Jerapah Rothschild, dan Jerapah
Nubia. Berbagai macam bagian dari tubuh
jerapah digunakan untuk kepentingan manusia seperti dagingnya sebagai makanan,
rambut dari ekor jerapah digunakan untuk pemukul lalat, gelang, kalung dan
benang, ataupun gendang dan sandal terbuat dari kulit jerapah.
Jerapah harus segera dilindungi, sebelum
punah perlahan-lahan. Manusia harus
berhenti memburu jerapah karena sudah ada tiga spesies jerapah yang terancam
punah. Pemerintah juga perlu mengambil
tindakan dan lebih tegas terhadap larangan untuk memburu binatang termasuk
jerapah. Kalau dianggap ringan, maka
manusia dapat berpikir bahwa memburu jerapah merupakan sesuatu yang dapat
dilakukan dan tidak memberi dampak yang besar kepada binatang-binatang tersebut
di masa mendatang.
Sumber: http://en.wikipedia.org/Giraffe

No comments:
Post a Comment