Monday, May 27, 2013

Semua Tentang Jerapah


Jerapah dan Taksonomi
     Jerapah adalah sejenis mamalia yang hidup di savannah.  Savannah adalah area padang rumput yang luas seperti yang terdapat di Afrika, dimana hewan-hewan seperti jerapah dan singa tinggal.  Jerapah adalah jenis hewan herbivora. Hewan ini seringkali ditemukan di Afrika.

     Jerapah termasuk dalam kerabat yang sama dengan rusa dan sapi meskipun digolongkan dalam suku (family) yang berbeda.  Jerapah adalah hewan tertinggi yang hidup di darat.  Tinggi jerapah jantan dapat mencapai 4,8 sampai 5,5 meter dengan berat sekitar 1,360 kilogram. Jerapah betina sedikit lebih pendek dan juga lebih ringan. 

     Dalam taksonomi, jerapah termasuk dalam filum Chordata, kelas Mammalia, familia Girrafidae, ordo Artiodactyla, genus Giraffa, dan spesies camelopardalis.  Nama spesies diambil dari nama latin, karena Jerapah dianggap sebagai bastar unta (camel) dan macan tutul (leopard).  Nama “jerapah” sendiri juga dipinjam dari nama hewan ini dalam bahasa Arab, yaitu zirafah.

Jerapah dalam taksonomi dapat dilihat dalam diagram berikut.
Filum
Chordata
Kelas
Mammalia
Ordo
Artiodactyla
Familia
Giraffidae
Genus
Giraffa
Spesies
camelopardalis


Beberapa nama subspesies jerapah adalah sebagai berikut.
·         G.c reticulata / Reticulated Giraffe (Jerapah Somalia)
Dapat ditemukan di timur laut Kenya, Ethiopia, dan Somalia.  Bercak jerapah ini berwarna coklat muda kemerahan dikelilingi garis berwarna putih terang dan membentuk pola poligon seperti jala-jala besar.

·         G.c angolensis / Smoky Giraffe (Jerapah Angola)
Bercak berukuran besar dan kecil, berlanjut hingga bawah lutut.  Dapat ditemukan di Angola dan Zambia.

·         G.c antiquorum (Jerapah Kordofan)
Bercak berukuran kecil, terdapat pada kaki bagian sebelah dalam.  Jerapah ini dapat ditemukan di Sudan bagian barat dan barat daya.

·         G.c tippelskirchi (Jerapah Masai / Jerapah Kilimanjaro)
Bentuk  bercak seperti daun anggur, berwarna coklat tua dengan pinggiran yang tidak rata, dikelilingi garis yang berwarna kekuningan.  Dapat ditemukan di Kenya bagian tengah dan selatan dan Tanzania.

·         G.c camelopardalis (Jerapah Nubia)
Bercak berbentuk hampir persegi empat, berwarna coklat terang di atas dasar berwarna krem.  Dapat ditemukan di Sudan bagian timur dan timur laut Kongo.

·         G.c giraffa (Jerapah Afrika Selatan)
Bercak berbentuk bulat atau tutul-tutul, beberapa di antaranya membentuk pola seperti bintang.  Jerapah Afrika Selatan dapat ditemukan di Afrika SelatanNamibiaBotswanaZimbabwe, dan Mozambik.

·         G.c thornicrofti (Jerapah Thornicroft / Jerapah Rhodesia)
Bercak berbentuk bintang atau daun, berlanjut sampai ke kaki bagian bawah.  Hidup di Zambia bagian timur.

·         G.c peralta (Jerapah Afrika Barat / Jerapah Nigeria)
Jerapah Afrika Barat memiliki bercak yang berwarna merah kekuningan yang pucat.  Habitat jerapah ini ada di Chad.

·         G.c. rothschildi (Jerapah Rothschild / Jerapah Baringo dan disebut juga Jerapah Uganda)
Bercak yang bisa sampai ke bagian bawah lutut berbentuk persegi empat dengan gradiasi warna latar berwarna krem di bagian pinggir.  Jerapah ini hidup di Uganda dan Kenya bagian tengah sampai timur.
        Habitat
Jerapah biasanya dapat ditemukan di savana, padang rumput dan hutan terbuka. Mereka lebih memilih Acacia, Commiphora, Combretum dan hutan Terminalia. Jerapah Angola dapat ditemukan di lingkungan padang pasir. Jerapah suka berada di antara ranting pohon, lebih memilih pohon Acacia, Commiphora dan Terminalia. Pohon-pohon ini merupakan sumber penting kalsium dan protein untuk mempertahankan tingkat pertumbuhan jerapah. 

Anatomi, Reproduksi, dan Siklus Hidup
     Kaki depan jerapah sedikit lebih panjang dari kaki belakang, untuk menahan otot-otot pangkal leher.  Jerapah memiliki tanduk yang tidak panjang dan ditutupi kulit, untuk berkelahi dengan saingannya.  Lidah jerapah yang berwarna hitam sekitar 45 cm, digunakan untuk memakan daun-daun.   Katup pembuluh vena di leher dan pembuluh darah jerapah yang elastis digunakan untuk mengimbangi naiknya tekanan darah mendadak saat kepalanya diturunkan.

     Jerapah melakukan reproduksi dengan cara melahirkan.  Pada usia lima tahun, jerapah betina sudah bisa hamil.  Proses tersebut berjalan selama 15 bulan.  Setelah itu, biasanya satu atau dua bayi jerapah akan lahir.  Jerapah tersebut dapat melahirkan lagi setelah 20 bulan.  Induk jerapah melahirkan dengan posisi berdiri dan pada waktu bayinya keluar, dijatuhkan ke tanah dari ketinggian 1,5 meter.  Berat bayi jerapah dapat mencapai 75 kg dan tinggi 180 cm.  Bayi jerapah sudah dapat berdiri 20 menit setelah lahir, dan dapat menyusui dalam waktu satu jam.  Anak  jerapah jantan disapih induknya saat berumur 15 bulan, sedangkan betina sedikit lebih lama.  Jerapah dapat hidup sampai sekitar 25 tahun.

Bila jerapah betina dari suatu kelompok akan melahirkan, semua anggota kelompok itu akan pergi ke suatu tempat terpencil di wilayahnya. Betina itu selalu memakai tempat yang sama untuk melahirkan hingga jangka waktu yang sangat panjang. Bayi jerapah memiliki leher yang  panjang dan rapuh, terhubung dengan seluruh tubuh barunya yang beratnya sekitar 70 kilogram. Apabila kepalanya keluar dulu, lehernya pasti retak ketika bagian tubuhnya yang lain jatuh di atas leher. Kalau kepalanya keluar paling terakhir, lehernya pasti juga retak karena berat badannya menarik kepalanya keluar dari induknya. Beberapa jam setelah lahir, anak jerapah sudah bisa berjalan. Pada minggu-minggu awal, seekor anak jerapah bisa tumbuh satu centimeter per hari. Anak tersebut akan tetap dipelihara induknya di tempat itu sampai ia cukup besar untuk ikut beraktivitas ke daerah lain dengan kelompoknya. Di tahun pertama, anak jerapah meminum air susu ibunya yang kaya akan zat gizi. Seekor jerapah betina bisa melahirkan antara 6-12 ekor anak seumur hidupnya.

Adaptasi
Jerapah dapat mencapai makanannya yang berada di pohon yang tinggi karena lehernya yang panjang. Lidahnya juga panjang untuk membantunya makan dan sekaligus kuat meskipun ada banyak duri-duri yang tajam dan berbahaya.  Jika muncul predator, jerapah akan menendang predator tersebut dengan kakinya yang mempunyai kuku yang besar atau membuat kelompok untuk mendapatkan perlindungan. Tendangan seekor jerapah dapat membuat seekor singa cacat.  Jerapah dapat beristirahat dengan posisi berdiri, tetapi biasanya berbaring dengan kaki dilipat di bawah tubuhnya.  Jerapah umumnya berlari dengan kecepatan 16 km/jam, tetapi jika sedang ketakutan jerapah dapat berlari mencapai 56 km/jam. Jerapah-jerapah jantan muda menentukan siapa yang lebih berkuasa dengan adu leher, dimana dua jerapah yang bersaing menyilangkan lehernya satu sama lain, lalu mendorong ke arah sisi berlawanan. 

Manfaat dan Pelestarian
     Beberapa subspesies jerapah terancam punah yaitu Jerapah Afrika Barat, Jerapah Rothschild, dan Jerapah Nubia.  Berbagai macam bagian dari tubuh jerapah digunakan untuk kepentingan manusia seperti dagingnya sebagai makanan, rambut dari ekor jerapah digunakan untuk pemukul lalat, gelang, kalung dan benang, ataupun gendang dan sandal terbuat dari kulit jerapah.

     Jerapah harus segera dilindungi, sebelum punah perlahan-lahan.  Manusia harus berhenti memburu jerapah karena sudah ada tiga spesies jerapah yang terancam punah.  Pemerintah juga perlu mengambil tindakan dan lebih tegas terhadap larangan untuk memburu binatang termasuk jerapah.  Kalau dianggap ringan, maka manusia dapat berpikir bahwa memburu jerapah merupakan sesuatu yang dapat dilakukan dan tidak memberi dampak yang besar kepada binatang-binatang tersebut di masa mendatang.






No comments:

Post a Comment